Minggu, 22 November 2009

PENDEKATAN GEOGRAFI


METODE PENDEKATAN GEOGRAFI


Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa peristiwa yang terjadi di muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatnn keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan. Konteks geografi ternyata membicarakan dan membahas tentang aspek kehidupan manusia dengan segala perilakunya serta gejala fisik yang terjadi dalam rulIng stall.

1. .PENDEKATAN KERUANGAN

Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.


a. PENDEKATAN TOPIK

Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, peneliti dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya didaerah tertentu,topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan,maka kelaparan inilahyang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik. Faktor-faktor geografi seperti manusia dan keadaan lingkungan fisiknya tidak boleh diabaikan.




b. PENDEKATAN AKTIVITAS MANUSIA

Kegiatan manusia atau kegiatan penduduk di suatu daerah atau di suatu wilayah yang bersangkutan.Ativitas penduduk ini dapat ditinjau dari penyebarannya,interelasinya dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi.

Dari penyebaran kegiatan penduduk tadi,dapat diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi, keadaan komunikasi -transportasi , keadaan tinggi-rendah permukaan, dan faktor-faktor geografi lainnya.

c. PENDEKATAN REGIONAL

Maksud regional adalah sebagai suatu wilayah dipermukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan diri dari wilayah -wilayah lainnya. Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari region tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Selanjutnya dari hasil pendekatan regional dengan didasarkan atas prinsip-prinsip geografi, akhirnya dapat dilakukan deskripsi gejala atau masalah kelaparan pada wilayah bersangkutan.



2. PENDEKATAN EKOLOGI


Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.

Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.

3. PENDEKATAN KRONOLOGI

Menurut Preston E.James, sejarah dan geografi merupakan ilmu yang dwitunggal. Tempat dan waktu menyajikan kerangka kerja yang didalamnya dapat dijelaskan pranata manusia dan proses perubahan kebudayaan yang dapat ditelusuri. Pada studi geigrafi, metodologi dengan menggunakan dimensi urutan waktu atau dimensi sejarah, dikenal sebagai pendekatan historis dan pendekatan kronologi.Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi pada suatu wilayah dengan menggunakan pendekatan historis , artinya dengan menampilkan peta perkembangan daerah,berdasarkan urutan waktunya,akan dapat dilihat kecenderungan ke asrah mana kota itu tumbuh berkembang dan apa peyebabnya.

Jakarta tempo sekarang.


Jakarta tempo dulu.

4. PENDEKATAN SISTEM

Suatu ruang yang merupakan satu kesatuan , dapat ditetapkan sebagai suatu sistem keruangan.Suatu ruang geografi dengan segala komponen atau sub sistemnya membentuk sistem keruangan. Pendekatan sistem merupakan mode berpikir sinetik yang diterapkan pada masalah yang merupakan suatu sistem. Sedangkan yang dimaksud dengan mode berfikir sinetik, yaitu mode berfikir yang dudasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme dalah cara meninjau suatu benda atau suatau hal sebagai bagian dari keluruhan yang besar.Pendekatan sistem terhadap satu gejala atau suatu masalah, merupakan pendekatan yang komprehesif,sebab meninjau gejala atau masalah yang bersangkutan .Jika pendekatan sustem telah sampai kepada penelaah yang menggunakan berbagai budang ilmu, pendekatan resebut disebut pendekatan multidispliner atau pendekatan interdispliner.

5. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI

Untuk dapat melakukan penelitian geografi yang memenuhi persyaratan, harus memiliki pengetahuan ilmu geografi, kemampuan teknik penelitian, dan kemampuan analisis dan interprestasi data.

a. Perumusan masalah dan tujuan penelitian.

b. Penyusunan hipotesa penelitian

c. Penentuan populasi dan penentuan sampel

d. Teknik pengumpulan data

e. Analisis dan intepretasi data

f. Penarikan kesimpulan hasil penelitian.

ILMU-ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

1. Geomorfologi : ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan penafsirannya tentang proses terbentuknya

. 2.Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan.
3. Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi sebab terjadinya, pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan di suatu wilayah.
4. Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi dan menentukan pola persebarannya.
5. Antropogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.
6. Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan kimianya.
7. Oseanografi : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang meliputi sifat air laut, gerakan air laut dan pasang surut air laut.
8. Kartografi : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang pembuatan, jenis dan pemanfaatannya.
9. Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah, pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.
10. Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan, jenis-jenis dan persebarannya.
11. Pengideraan Jauh : ilmu yang mempelajari gejala/fenomena geografi pada suatu alat dengan menggunakan bantuan media penginderaan jauh tanpa melakukan kontak secara langsung terhadap lokasi yang diamati.
12. SIG (Sistem Informasi Geografi) : ilmu yang mempelajari tentang tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap-tahap input data, proses dan manajemen data, dan output data.